bertemu dengan mereka
adalah perjalanannya
bertemu pada satu jalan
mereka berjumpa dari persimpangan
ada nafas-nafas sejuk yang mereka bawa
saling menguatkan pun mengingatkan
berpadu dari macam ragam
bercita pada indahnya syurga
berkumpul pada intimnya tarbiyah
bertahan pada tangguhnya perjuangan
saling berbagi di tengah perbedaan
Allah...
Rasulullah...
Tarbiyah, Dakwah, Ukhuwah
meski kadang, di tengah jalannya
ada yang berbalik
melepaskan ikatannya
meski kadang, di tengan masanya
ada ghirah-ghirah yang meluncur
meski kadang, di tengah syaratnya
ada peluh-peluh yang mengeluh
ada mata-mata yang merintik
biarlah..
biar..
Ia yang menilai
kami hanya mengharap ridho
Assalamu'alaikum ...
Selasa, 26 April 2011
Jumat, 15 April 2011
tampak-tampak kembar
bermula dari berbeda alur
satu muara yang berujung merdu
terkenalkan pada satu yang tegas
tertahukan pada satu lagi yang ikhlas
terbawa dalam arah mereka yang berbeda
atas kehendak arah yang sama.
satu dua bait tersampaikan
pada lorong-lorong kosong
terpaan muncul menyerinai
membuka jendela baru yang lama tak ditutup
ada sedikit celah bagi yang bertahan
namun, ingin terdiam unutk yang menahan.
bukan tak layak di hadapan.
ambisi terus mengguncang
bergolak dengan satu rupa tanpa nama
terhentak kemudian di kesurutan
satu muara yang berujung merdu
terkenalkan pada satu yang tegas
tertahukan pada satu lagi yang ikhlas
terbawa dalam arah mereka yang berbeda
atas kehendak arah yang sama.
satu dua bait tersampaikan
pada lorong-lorong kosong
terpaan muncul menyerinai
membuka jendela baru yang lama tak ditutup
ada sedikit celah bagi yang bertahan
namun, ingin terdiam unutk yang menahan.
bukan tak layak di hadapan.
ambisi terus mengguncang
bergolak dengan satu rupa tanpa nama
terhentak kemudian di kesurutan
lalu dimana yang tak benar?
aku tak cukup kuat jika harus bergelut dengan mereka yang kabarnya menghamparkan angin awan.
aku tak cukup kuat ketika mereka melangkah tinggi menuju pandangan manusia yang ada.
aku tak cukup mampu untuk mendendangkan serinai syahdu dari kalbu beku.
aku tak cukup mampu menghafal aneka riuh rajin yang tergelar.
dengan mereka yang cukup kuat
dengan mereka yang cukup hebat
dengan mereka yang tak berbekas syarat.
dengan mereka yang terlanjur memikat.
menghentakkan lidah-lidah terkelu yang mampu mengiris hati.
menusuk duri cakap yang menghampiri sepi.
tergolek cukup kuat untuk tak berdaya dalam gaya.
terlalu membumbung tinggi di jalanan samar.
bukan dimana keberadaan.
yang mampu untuk tersebar buah tulus.
melewati keterpaksaan atau kerelaan.
yang berbelit menuju pertunjukkan.
lalu dimana yang tak benar?
aku tak cukup kuat ketika mereka melangkah tinggi menuju pandangan manusia yang ada.
aku tak cukup mampu untuk mendendangkan serinai syahdu dari kalbu beku.
aku tak cukup mampu menghafal aneka riuh rajin yang tergelar.
dengan mereka yang cukup kuat
dengan mereka yang cukup hebat
dengan mereka yang tak berbekas syarat.
dengan mereka yang terlanjur memikat.
menghentakkan lidah-lidah terkelu yang mampu mengiris hati.
menusuk duri cakap yang menghampiri sepi.
tergolek cukup kuat untuk tak berdaya dalam gaya.
terlalu membumbung tinggi di jalanan samar.
bukan dimana keberadaan.
yang mampu untuk tersebar buah tulus.
melewati keterpaksaan atau kerelaan.
yang berbelit menuju pertunjukkan.
lalu dimana yang tak benar?
Langganan:
Postingan (Atom)