Assalamu'alaikum ...


Jumat, 21 Juni 2013

Terdampar

"amanah itu, memilih.bukan dipilih"

dulunya, kau belum jadi apa-apa dan bahkan tak pernah terpikirkan untuk jadi apa dan bagaimana.

lalu, bagaimana jika saat ini nyatanya kau terdampar di sebuah pulau dengan orang-orang yang kau anggap 'asing'.
dan kau hanya bisa membuat kapal atau sekedar perahu bersama mereka.

apa  benar" terdampar atau mengasingkan diri?

Senin, 03 September 2012

senja biru


aku lupa pada bentuk jejak-jejak kaki itu
yang seringkali bahakan selalu, menapaki jalanana umum yang berplester itu

aku lupa bagaimana harumnya angin senja itu
saat kau aku kita berhimpun bersama di teras itu

aku lupa bagaimana tas-tas berantakan yang berjejer di tembok sudut itu
semenjak kita tak lagi duduk bersama

aku lupa bagaimana dinginnya air mata yang melewati pipi ketika senja itu
saat kita bahkan sedang senang-senangnya

aku lupa bagaimana keras tawamu bisa sampai menembus lorong-lorong ruangan di sekitar wilayah kita
semenjak senja itu tak lagi ku temukan di sini

aku lupa bagaimana geramnya kau saat aku melewati batas janji yang mustinya di tepati
saat kau ,dan mereka sedang duduk melingkar sore itu

aku lupa bagaimana cemburunya aku saat aku menyapa yang lain

aku lupa bagaimana sapaan kita yang saat itu
bahkan bisa merubuhkan kedengkian yang ada

aku lupa bagaimana kita saling mendahului saat di jalan itu

aku lupa..
aku sudah lupa..

-semenjak kau tinggalkan senja untukku-

kau tahu?
angin di sore yang lain hari ini sejuk sekali
tapi kurasa kegersangannya yang tak kunjung ku temui embunnya

senja kali ini berbeda,
dan kau pasti tidak bisa merasakannya langsung
titipkan padaku saja ya?

atau..kau lebih suka memandang bulan yang juga selalu ku pandang setiap hari?
kalau begitu, kita melihat bulan yang sama ya?

aku hampir sesak kan
saat ku pikir takkan menemukan hujan lagi
embun lagi
angin lagi
bulan lagi

yang pernah ikut menghimpun pada kita di masa itu

semoga kau juga menemukan senjamu yang lebih sejuk di kisah lain ya


ini senjaku..



Rabu, 21 Maret 2012

maka, Terjadilah

"wah, kayaknya es krim bisa membuat sistem pencernaanku tenang nih, tapi nanti kan uangnya buat mbayar-mbayar kebutuhan yang lain, aaapa engga usah aja yah ?"

tapi, ternyata setir motor yang aku stir membelok ke arah minimarket itu =_=

setelah memilih-milih es krim yang paling murah se-Indonesia raya di sebuah minimarket, akhirnya kusodorkan es krim pilihanku ke mbak kasirnya....

mbak kasir : wah, maaf mbak, ada uang kecil?
aku            : engga ada mbak, beneran deh..
mbak kasir : aduh, gimana ya mbak, kami engga ada kembaliannya nih
aku            : mmmm.....yaudah engga apa-apa, maaf engga jadi beli ya mbak, saya kembaliin aja deh.
mbak kasir : ooh, biar saya kembaliin aja mbak
aku            : makasih mbak c:

berarti, Allah SWT belum meridhoi keinginanku beli es krim ^ v ^

Subhanallah...hikmahnya ialah  
kalau Allah sudah berkehendak, tak ada yang bisa menahan rahmatNYA ataupun murkaNYA

 Lalu...
di hari yang sama...malam yang sama..waktu yang hampir sama..

setelah membuka salah satu blog seseorang...
gini ceritanya..
ini tentang urusan kelas 12 SMA, rincinya seleksi masuk ptn lewat jalur rapot.
ia sempet ragu memilih saah satu jurusan di ptn ternama di negeri ini karena kawannya pun juga  akan mendaftar di jurusan itu.
Masalahnya, kawannya ini yaa punya ranking sangat berarti lah di angkatannya.
ternyata, aku baru tahu kalo temenku ini cerita di blognya kalo kawannya itu engga jadi milih ptn yang sama, kalo gitu inshaAllah kesempatan masuknya dia lebih besar karena pesaingnya agak berkurang.

Semoga Allah ya Razzaq memberinya ptn yang terbaik...aamiin.

Subhanallah...menurutku kedua cerita nyata di atas saling berhubungan...apalagi kalo disambungin sama ayat Al Qur'an berikut ini...

"Boleh jadi engkau tak suka, padahal baik menurut Allah bagimu"
( Q.S. 2 : 216)

"dan Dia bersamamu di manapun kamu berada"
(Q.S Al Hadid : 4)

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya : jadilah, maka jadilah ia
( Q.S. 40 : 68)

Rabu, 01 Juni 2011

pada tataran 8

ya, pada tataran 8 aku mendapatkan..
sebenarnya semua murni salahku yang selalu meremehkan...
mau diberi apapun jamu obat pahit?tetep gak mempan...
kesempatanku pada 2 mata pelajaran lagi...
yang 1 adalah reputasi jurusanku jika aku tidak mau merugi dan malu otomatis harus di atas limit 75


sempat aku mengiri pada mereka yang membawa gadget yang biasanya tipis dan lucunya terselip di antara kain bau kaki mereka..
tapi fine, semua bukan mereka..
cuma aku yang terus menghujam diri

dengan pikiran bahwa rangking itu tak perlu, yang perlu hanyalah proses
sebenarnya tak bisa begitu kan proses nantinya juga buat rangking ?
aku yang tidak menempatkan keadilan di atas diriku yang selalu mencari-cari alasan untuk membenarkan diri
beralibi hanya pada 1 capaian yang juga tidak menghebohkan.
malu pada mereka yang tak mengkoar tapi nilainya berkibar

minggu ini pada tataran 8 aku berpijak diantara 3 tiket yang mewajibkan ku datang padanya.
tak bisa juga bila menyalahkan sistem
seperti apapun sistemnya jika aku yang tak lebih baik,percuma saja.

aku masih terus mengharap kampus perbengkelan kesehatan manusia itu meski aku tak cukup mampu dari segi manapun..
hanya berharapkeajaiban datang ?
percuma... apa hidup cuma buat keajaiban?
lalu minat ku turun,aku tak mengerti ini hanya turun atau bergeser...
aku mengimpikan kampus teknik itu
tapi bagaimana lagi jika nilai untuk menghitungku saja berulang kali remidi???

aku yang bingung mengatur, aku yang bingung mengejar, aku yang bingung memproses.
jujurnya aku tak konsekuen , konsisten atau ten ten apapun itu

1 tahun lagi tak cukupkah membuatku meningkat
untuk menghadirkan satu senyuman 5 centi di antara raut wajah keduanya?
lalu untuk menempatkannya jauh lebih baik

010611
di titik membuncah

Selasa, 26 April 2011

Jalan Kami

bertemu dengan mereka

adalah perjalanannya

bertemu pada satu jalan

mereka berjumpa dari persimpangan

ada nafas-nafas sejuk yang mereka bawa

saling menguatkan pun mengingatkan

berpadu dari macam ragam

bercita pada indahnya syurga

berkumpul pada intimnya tarbiyah

bertahan pada tangguhnya perjuangan

saling berbagi di tengah perbedaan

Allah...
Rasulullah...
Tarbiyah, Dakwah, Ukhuwah

meski kadang, di tengah jalannya

ada yang berbalik

melepaskan ikatannya

meski kadang, di tengan masanya

ada ghirah-ghirah yang meluncur

meski kadang, di tengah syaratnya

ada peluh-peluh yang mengeluh

ada mata-mata yang merintik

biarlah..
biar..

Ia yang menilai

kami hanya mengharap ridho

Jumat, 15 April 2011

tampak-tampak kembar

bermula dari berbeda alur
satu muara yang berujung merdu
terkenalkan pada satu yang tegas
tertahukan pada satu lagi yang ikhlas

terbawa dalam arah mereka yang berbeda
atas kehendak arah yang sama.
satu  dua bait tersampaikan
pada lorong-lorong kosong

terpaan muncul menyerinai
membuka  jendela baru yang lama tak ditutup
ada sedikit celah bagi yang bertahan
namun, ingin terdiam unutk yang menahan.

bukan tak layak di hadapan.
ambisi terus mengguncang
bergolak dengan satu rupa tanpa  nama
terhentak kemudian di kesurutan

lalu dimana yang tak benar?

aku tak cukup kuat jika harus bergelut dengan mereka yang kabarnya menghamparkan angin awan.
aku tak cukup kuat ketika mereka melangkah tinggi menuju pandangan manusia yang ada.
aku tak cukup mampu untuk mendendangkan serinai syahdu dari kalbu beku.
aku tak cukup mampu menghafal aneka riuh rajin yang tergelar.

dengan mereka yang cukup kuat
dengan mereka yang cukup hebat
dengan mereka yang tak berbekas syarat.
dengan mereka yang  terlanjur memikat.

menghentakkan lidah-lidah terkelu yang mampu mengiris hati.
menusuk duri cakap yang menghampiri sepi.
tergolek cukup kuat untuk tak berdaya dalam gaya.
terlalu membumbung tinggi di jalanan samar.

bukan dimana keberadaan.
yang mampu untuk tersebar buah tulus.
melewati keterpaksaan atau kerelaan.
yang berbelit menuju pertunjukkan.

lalu dimana yang tak benar?
Powered By Blogger